Seperti Apakah Toxic Parents Itu?

Oleh : Menur Adhiya

10 Agustus 2022

Makin banyaknya orang tua yang paham akan ilmu parenting, makin populer pula istilah toxic parents atau orang tua toksik di media sosial. Apa artinya dan apa ciri-ciri toxic parents

Menurut laman Kesehatan Healthline, toxic parents adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang tua yang memiliki sifat-sifat di bawah ini:

1. Hanya memikirkan diri sendiri (self-centered)

Anak bisa merasa terabaikan karena orang tua tidak menunjukkan rasa peduli pada anaknya, jarang ada untuk anaknya, bahkan memiliki sifat narsis.

2. Melakukan kekerasan, bisa fisik bisa pula verbal

Kekerasan verbal contohnya adalah memanggil dengan sebutan yang merendahkan, suka menyalahkan anak, bahkan mendiamkan anak saat berkonflik. 

3. Suka mengontrol

Bentuknya bisa berupa selalu mengatur, tak membiarkan anak memutuskan sendiri, selalu mengkritik, termasuk saat anak sudah dewasa.

4. Memanipulasi emosi

Caranya, menggunakan rasa bersalah atau rasa malu anak untuk mengendalikan anak, termasuk tidak memberi uang, waktu, dan hak anak lainnnya untuk mengontrol anak. 

Jadi, toxic parents bukan semata galak atau kasar, namun juga suka mengontrol.

Mengapa orang tua bisa memiliki perilaku toksik?

Psikolog Sani Hermawan mengungkapkan, toxic parents bisa disebabkan oleh trauma yang diwariskan dari generasi ke generasi, karena kesulitan ekonomi, maupun orang tua yang tak siap menjadi orang tua.

“Orang tua tak mau mengadopsi cara parenting yang benar. Ujung-ujungnya, mereka sekadar mengulangi pola asuh toksik yang mereka dapat dari orang tua mereka dahulu tanpa sadar dampak jangka panjangnya pada anak,” jelas Sani.

Apa dampaknya pada anak?

Anak menjadi tertekan, ketakutan, cemas, dan rentan menyalahkan dirinya sendiri. Hal ini akan berdampak negatif bagi tumbuh kembangnya, terutama kesehatan mentalnya. 

Mungkinkah saya menjadi toxic parents?

Kamu bisa berkaca pada dirimu sendiri, seberapa besar pengaruh pola asuh orang tuamu dulu pada dirimu saat ini. 

Apakah “warisan” toxic parents bisa diubah?

Tentu saja, meskipun tidak bisa instan. Langkah yang bisa kamu lakukan adalah:

1. Terima kenyataan

Yang lalu sudah berlalu. Berandai-andai memiliki orang tua yang “baik” hanya akan membuatmu makin terluka. Fokus pada apa yang bisa kamu lakukan saat ini. 

2. Maafkan orang tuamu dan masa lalumu

Meski berat bagi sebagian orang, namun keikhlasan memaafkan orang tuamu dan segala perilaku toksiknya akan membuatmu lebih mudah melangkah ke depan. 

3. Cari apa yang salah dengan pola asuhmu 

Kamu bisa mulai merefleksikan pola asuh masa kecilmu yang ternyata membuatmu terluka, apa saja yang tak ingin kamu bawa ke keluargamu saat ini. Dengan mengetahui secara pasti apa saja yang tak ingin kamu wariskan, kamu akan bisa lebih mudah menghindarinya dan mengubahnya.

Penting untuk kita merefleksi kembali pengalaman pola asuh kita di masa lampau dan apa dampaknya pada diri kita untuk bisa memutus rangkaian toxic parenting. Jika tak nyaman untuk melakukannya sendiri, jangan segan untuk menghubungi konselor ya! 

Saya sudah mencoba, tapi saat saya emosi semua terjadi begitu saja..

Mengelola dan mengendalikan emosi menjadi salah satu kunci memutus rantai pola asuh toksik. Jika kamu masih sering lepas control saat marah, kecewa, dan mengalami emosi negatif lainnya, mungkin kamu perlu belajar dari ahlinya.

Kamu bisa ikuti kelas Berdamai dengan Diri Bersama Alzena Masykouri, M.Psi, Psikolog di www.demikita.id.

 

Photo by Craig Adderley https://www.pexels.com/

 

Referensi:

https://www.healthline.com/health/parenting/toxic-parents#:~:text=%E2%80%9CToxic%20parent%E2%80%9D%20is%20an%20umbrella,to%20things%20that%20you%20need.

https://www.thejakartapost.com/culture/2022/01/16/children-of-toxic-parenting-open-up-about-lifelong-emotional-battles.html.

https://skata.info/article/detail/1275/mengenal-toxic-parenting-pola-asuh-yang-bisa-merusak-kesehatan-mental-anak